PT. HUTAHAEAN PABRIK TAPIOKA

Jl. Indorayon, Desa Pintubosi, Kec. Laguboti, Kab. Toba, SUMUT, 22381

Sejarah Perusahaan

Sejarah Perusahaan

Pemilik PT.Hutahaean Pabrik Tapioka adalah Bapak St. HARANGAN WILMAR HUTAHAEAN, dikenal dengan nama panggilan Bapak Hutahaean atau OPPUNG. Setiap kali OPPUNG pulang ke kampung di Laguboti yaitu desa Simatibung, beberapa orang tua menyampaikan kepada OPPUNG dengan mengatakan “Holan luat/huta ni halak nama bangunonmu Op. Si Gora? Ndang pingkiranmu be huta ta on? Asa boi mangan piga-piga halak?” Mendengar hal tersebut, OPPUNG hanya tersenyum.

Foto

Kemudian pada suatu waktu, OPPUNG menemui Camat Laguboti yang ketika itu dijabat Bapak Mangapul Hutajulu dan berdiskusi dengan beliau. Beliau berkata bahwa usaha yang cocok didaerah toba ini adalah usaha pertanian.

Pada saat itu, Bupati Kabupaten Toba yang dijabat oleh Bapak Monang Sitorus mengadakan program budidaya jagung. Sehingga di Kecamatan Borbor tepat nya di Desa Natumingka dimulailah pengolahan lahan untuk bertanam jagung.

Pada tahun 2008 dilakukan suatu acara penanaman perdana tanaman jagung di Desa Natumingka yang dihadiri oleh Bupati Toba yaitu Bapak Monang Sitorus dan pejabat lainnya. Seiring berjalannya waktu, karena kondisi lahan kurang mendukung maka jagung menjadi kerdil sehingga terjadi gagal panen.

Maka OPPUNG langsung meninggalkan program penanaman jagung tersebut, tetapi Bupati Toba kala itu bermohon supaya tidak menyerah dan mencari tanaman yang lebih cocok pada lahan tersebut. Lalu disarankan adalah tanaman ubi kayu.

Kemudian OPPUNG berpikir kalau tanaman ubi kayu cocok, karena ubi kayu cocok untuk makanan sehari-hari maupun makanan ternak. Sehingga menurut pemikiran OPPUNG mungkin menanam ubi kayu tersebut bisa berhasil.

Kemudian dimulailah penanaman ubi kayu di Desa Natumingka yang direncanakan dengan luas lahan 200 hektar lebih. OPPUNG berpikir kalau ubi kayu ini sudah panen akan dikemanakan.

Tanpa pikir panjang OPPUNG memutuskan untuk membangun Pabrik Tapioka untuk menampung pemasaran dari pada ubi tersebut. Maka pada tahun 2009 dimulailah pekerjaan membangun pabrik tapioka di Desa Pintubosi sambil menunggu ubi kayu panen.

Karena proses pembangunan belum selesai, maka sebagian hasil panen ubi kayu dijual ke Pematang Siantar. Pada tahun 2010 pembangunan pabrik telah selesai maka pabrik mulai beroperasi.